Wednesday, December 18, 2019

POLIOMYELITIS or POLIO

A: What is Polio?
1.0 Polio or Poliomyelitis is a disabling and life-threatening disease caused by the “Polio Virus” (PV)
2.0 The Virus spreads from person to person and can infect a person’s spinal cord, causing paralysis (can’t move parts of the body)

B: Symptoms

1.0 Post-Polio Syndrome (PPS) is a condition that can affect polio survivors decades after they recover from their initial PV infection.
2.0 Most people who get infected with PV (about 72 out of 100) will not have any visible symptoms.
3.0 About 1 out of 4 people with PV infection will have flu-like symptoms that may include:
I) Sore throat.
II) Fever
III) Tiredness
IV) Nausea
V) Headache
VI) Stomach pain

4.0 These symptoms usually last 2 to 5 days, then go away on their own.
5.0 A smaller proportion of people with PV infection will develop other, more serious symptoms that affect the brain and spinal cord:
I) Paresthesia (feeling of pins and needles in the legs)
II) Meningitis (infection of the covering of the spinal cord and/or brain) occurs in about 1 out of 25 people with PV infection
III) Paralysis (can’t move parts of the body) or weakness in the arms, legs, or both, occurs in about 1 out of 200 people with infection
6.0 Paralysis is the most severe symptom associated with polio, because it can lead to permanent disability and death.
7.0 Between 2 and 10 out of 100 people who have paralysis from PV infection die, because the virus affects the muscles that help them
breathe.
8.0 Even children who seem to fully recover can develop new muscle pain, weakness, or paralysis as adults, 15 to 40 years later.
9.0 This is called PPS.
10.0 Please note that “poliomyelitis” (or “polio” for short) is defined as the paralytic disease. So only people with the paralytic infection are considered to have the disease.
C: Transmission:
1.0 PV is very contagious and spreads through person-to-person contact.
2.0 It lives in an infected person’s throat and intestines.
3.0 PV only infects people. It enters the body through the mouth and spreads through:
4.0 Contact with the feces (poop) of an infected person.
5.0 Droplets from a sneeze or cough of an infected person (less common).
6.0 You can get infected with PV if:
I) You have feces on your hands, and you touch your mouth.
II) You put in your mouth objects like toys that are contaminated with feces.
7.0 An infected person may spread the virus to others immediately before and up to 2 weeks after symptoms appear.
I) The virus can live in an infected person’s feces for many weeks. It can contaminate food and water in unsanitary conditions.
II) People who don’t have symptoms can still pass the virus to others and make them sick.
D: Prevention & Treatment

1.0 There are two types of vaccine that can prevent polio:
I) Inactivated PV vaccine (IPV) given as an injection in the leg or arm, depending on the patient’s age. Only IPV has been used in the United States since 2000.
II) Oral PV vaccine (OPV) is still used throughout much of the world.
2.0 Polio vaccine protects children by preparing their bodies to fight the PV.
3.0 Almost all children (99 children out of 100) who get all the recommended doses of the inactivated polio vaccine will be protected from polio.

Shared by: MKR

Sunday, December 8, 2019

PERGINYA SEORANG MUDIR PONDOK MODEN BUKIT BUNGA: HAJI ISMAIL JUSOH

PETIKAN KATA-KATA USTAZ HUSAINI:

Salam adik kakok yang ambo sayangi kerana Allah SWT. Mohon izin tatkala terdetik untuk mencoret kalam yang dhoif ini. Salam takziah untuk ahli keluarga, Demi sesungguhnya ”pemergian” Ayahchik (Tuan Haji Ismail Jusoh) merupakan kehilangan besar buat keluarga kita. Pengakhiran yang cukup indah dan cantik di mata kita dan InsyaAllah di sisi Allah SWT “Husnul Khatimah”. Surah Al Waqiah menjadi saksi di hadapan Rabbul Jalil. Kalam terakhir dari Ayahanda & Ayahchik kita merupakan kalimah agung iaitu “Allah". Pastinya SYURGA menanti sebagaimana janji Nabi SAW. Aaamiin. Pastinya ramai yang terkilan atau 'SSAKOT” kerana jarak yang jauh agak memakan waktu tidak sempat menatap wajah Ayahanda & Ayahchik kita untuk kali terakhir. Proses pengurusan jenazah pun berjalan lancar dan aman. Kami ahli keluarga telah menjalankan tanggungjawab dengan sebaiknya sehinggalah selesai pengkebumian. Kepada ahli keluarga dan sahabat handai arwah yang masih merasa “SSAKOT”', doakan yang terbaik untuk arwah dan antara perkara agama yang dituntut untuk kita segerakan iaitu pengkebumian jenazah, kerana roh mereka sangat merindui untuk bertemu dengan Pemiliknya. Teruskan berdoa untuk Ayahahda & Ayahchik kita, kerana anak yang soleh dan solehan akan sentiasa mendoakan untuk ayah bonda yang telah pergi.
#Coretan Ustaz Husaini pada Jumaat 6 Dis 2019

PETIKAN KATA-KATA YB DATO’ SRI MUSTAPA MOHAMED @ TOK PA.

1.Di Musolla Pondok Moden inilah Allahyarham Hj Ismail, Mudir Pondok menghembuskan nafas terakhir 11.25 pagi kelmarin. Selama 12 tahun Allahyarham berdakwah dan menabur bakti menegakkan syiar Islam. Di musolla inilah Allahyarham meninggal dunia semasa membaca surah Waqi'ah. Ampunkan dosa hambamu ini, rahmatilah roh Allahyarham, semoga Allah tempatkan roh Allahyarham bersama insan soleh.

2.Anak anak murid Ustazah Syarifah dan Ustaz Suhaimi membaca Al Quran di Musolla Pondok Moden untuk dihadiahkan kepada insan yang kami kasihi Allahyarham Hj Ismail, mudir

INTERPRETASI “HUSNUL KHATIMAH”

HUSNUL KHATIMAH atau akhir hidup yang baik adalah suatu kondisi dimana seorang mukmin diberi taufiq oleh Allah sebelum datangnya kematian untuk meninggalkan segala perbuatan yang mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla, bersemangat melakukan ketaatan dan mengerjakan berbagai kebaikan kemudian dia menutup usianya dengan kebaikan.
Sebuah hadits Anas bin Malik yang diriwayatkan Imam Ahmad yang menunjukkan tentang khusnul khotimah pada seorang hamba, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
ذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?” beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Mati dalam keadaan khusnul khotimah memiliki tanda-tanda. Diantara tanda-tanda itu ada yang hanya diketahui oleh orang yang akan meninggal, namun ada pula tanda-tanda itu bisa diketahui oleh semua orang.
Adapun tanda yang hanya diketahui oleh seseorang yang hendak meninggal adalah adanya ‘bisyarah’ atau kabar gembira dari Allah bahwa dia telah mendapat keridhaan Allah dan berhak mendapat kemuliaan dari-Nya sebagai bentuk keutamaan yang diberikan Allah kepadanya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman;
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat:30).
Syeikh Abdurrahman As-Sa’dy dalam tafsirnya mengatakan; Ini adalah tanda pada seorang mukmin saat menghadapi sakarotul maut. Imam Ahmad juga meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik Radhiyallohu ‘anhu, bahwa nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كُلُّنَا نَكْرَهُ الْمَوْتَ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ كَرَاهِيَةَ الْمَوْتِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا حُضِرَ جَاءَهُ الْبَشِيرُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَا هُوَ صَائِرٌ إِلَيْهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَكُونَ قَدْ لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْفَاجِرَ أَوْ الْكَافِرَ إِذَا حُضِرَ جَاءَهُ بِمَا هُوَ صَائِرٌ إِلَيْهِ مِنْ الشَّرِّ أَوْ مَا يَلْقَاهُ مِنْ الشَّرِّ فَكَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
“Barangsiapa senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barangsiapa tidak senang bertemu dengan Allah, maka Allah tidak senang bertemu dengannya.” Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, kami semua tidak menyukai kematian?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bukan itu yang aku maksud, namun seorang yang beriman apabila menghadapi sakaratul maut, maka seorang pemberi kabar gembira utusan Allah datang menghampirinya seraya menunjukkan tempat kembalinya, hingga tidak ada sesuatu yang lebih dia sukai kecuali bertemu dengan Allah. Lalu Allah pun suka bertemu dengannya. Adapun orang yang banyak berbuat dosa, atau orang kafir, apabila telah menghadapi sakaratul maut, maka datang seseorang dengan menunjukkan tempat kembalinya yang buruk, atau apa yang akan dijumpainya berupa keburukan. Maka itu membuatnya tidak suka bertemu Allah, hingga Allah pun tidak suka bertemu dengannya.” (HR. Ahmad)
Ada beberapa khusnul khotimah yang dirinci oleh para ulama berdasar dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Diantaranya;
1.Seseorang yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)
1.Meninggal dengan keringat di dahi, berdasar hadits Ibnu Buraidah bin Hashib sebagai berikut ;
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه
كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

SINOPSIS PERKHABARAN DUKA

Tanggal 5 Disember 2019, warga Bandar Baru Bukit Bunga telah terkesima seketika menerima pemergian buat selamanya seorang pendakwah dan antara pengasas PONDOK MODEN JELI, Haji Ismail Jusoh (Pengarah/Mudir Pondok Moden Jeli). Petikan kata-kata seorang pelajar arwah seperti berikut: “Waktu itu kami seperti biasa dalam kuliah Mengaji Quran. Arwah sedang memimpin kami melancari bacaan dan hafalan Surah Al Waqiah. Tiba-tiba arwah rasa sakit di dada. Beliau beransur-ansur mahu duduk dan rebah secara tertib dan sopan. Wajahnya manis waktu dijemput Yang Maha Pencipta. Dalam keadaan berwudhuk. Dalam keadaan ayat-ayat suci Al-Quran dalam fikiran dan mindanya serta lidahnya. Awan dirasakan seperti berhenti berarak. Tiada kicauan burung di atap madrasah Pondok. Meredah saat penerimaan berita ini, MKR menyantuni beberapa sahabat arwah berkongsi berita sedih ini melalui aplikasi “whatsapp” dsb termasuklah rakan sekelas arwah di Sekolah Menengah Kamil, Pasir Puteh, Kelantan iaitu YBhg Dato’ Rozali Isohak (Mantan Timbalan Menteri Besar Kelantan).

Arwah dilahirkan dalam Daerah Kota Bharu, Kelantan dan dibesarkan di Kampung Batu Sebutir, Padang Pak Amat, Pasir Puteh, Kelantan. Ayahnya seorang anggota Polis berpangkat Sarjan berkhidmat di Balai Polis Pasir Puteh sebelum dinaikkan pangkat dan bertukar ke Kajang, Selangor.
Arwah meneruskan persekolahannya di Pasir Puteh. Memulakan kerjaya sebagai GURU dan mengajar di Sekolah Menengah Mulong. Berkahwin dengan Hajjah Ainon di Pekan Bukit Bunga anak kepada Haji Mat Drebar (Arwah Haji Mohamad Yusoff). Arwah dikurniakan 8 orang anak yang semuanya hebat berketrampilan serta memiliki ciri-ciri kepimpinan arwah yang hebat.
Arwah meneruskan kerjayanya sebagai penjawat awam di FELDA dan akhirnya di KESEDAR.
Sejurus berpencen, arwah terus di”sambar” oleh TOK PA untuk membangunkan Pusat Dakwah Jeli yang juga diberi nama Pondok Moden Jeli.
Sepanjang mengemudi Pusat Dakwah Jeli ini, arwah menerima ramai tetamu-tetamu VVIP negara seperti Tan Sri Muhyidin Yassin, Khairy Jamaluddin, Dato' Ahmad Maslan dll.
Rutin harian arwah, solat Jemaah Subuh di Masjid Bukit Bunga. Sarapan Pagi di rumah. Jam 8 pagi terus ke Pondok Moden tempatnya bertugas.

KHASIAT SURAH AL WAQIAH
Surah Al-Waqiah memang terkenal dengan beberapa khasiatnya dan kelebihan tersendiri dan hadis mengenainya adalah sahih.
1.  Dengan mewiridkan surah Al Waqi’ah sebagai bacaan rutin setiap hari dan malam, maka Allah menjauhkan kefakiran selamanya. Sa’ad Al Mufti mengatakan, bahawa hadis ini sahih.
من قرأ سورة الواقعة في كل ليلة لم تصبه فاقة أبدا
“Barangsiapa membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya.”
2.  Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa membaca surah Al Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”
3.  Daripada Ibnu Mas’ud r.a., Rasulullah SAW bersabda:  “Sesiapa membaca surah Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya.” (HR: Al- Baihaqi)
4.  Rasulullah SAW bersabda:  “Ajarkanlah surah Al Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)
5. Rasulullah SAW bersabda:  “Sesiapa yang membaca surah Al Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”
6. Bagi sesiapun membaca surah Al Waqi’ah setiap hari dan pada waktu malam sebanyak 4o kali selama 40 hari, Insya Allah ia akan mendapat rezeki yang berlimpah dan datang dari berbagai rezeki.

MAKSUD BACAAN SURAH AL WAQIAH
[1] Apabila berlaku hari kiamat itu,
[2] Tiada sesiapapun yang dapat mendustakan kejadiannya.
[3] Kejadian hari kiamat itu merendahkan (golongan yang ingkar), dan meninggikan (golongan yang taat).
[4] (Ia berlaku) semasa bumi bergoncang dengan sebenar-benar goncangan.
[5] Dan gunung-ganang dihancur leburkan dengan selebur-leburnya,
[6] Lalu menjadilah ia debu yang bertebaran,
[7] Dan kamu pula menjadi tiga puak (yang berlainan keadaannya);
[8] Iaitu puak pihak kanan; alangkah bahagianya keadaan puak pihak kanan itu?
[9] Dan puak pihak kiri; – alangkah seksanya keadaan puak pihak kiri itu?
[10] Dan (puak yang ketiga pula ialah) orang-orang yang telah mendahului (dalam mengerjakan kebaikan di dunia), – yang akan mendahului (mencapai balasan yang sebaik-baiknya di akhirat kelak);
[11] Mereka itulah orang-orang yang didampingkan (di sisi Allah),
[12] (Tinggal menetap) di dalam Syurga-syurga yang penuh nikmat.
[13] (Di antaranya) sekumpulan besar dari umat-umat manusia yang terdahulu;
[14] Dan sebilangan kecil dari orang-orang yang datang kemudian.
[15] (Mereka duduk di dalam Syurga itu) di atas takhta-takhta kebesaran yang bertatahkan permata;
[16] Sambil berbaring di atasnya dengan berhadap-hadapan.
[17] Mereka dilayani oleh anak-anak muda lelaki yang tetap kekal (dalam keadaan mudanya), yang sentiasa beredar di sekitar mereka, –
[18] Dengan membawa piala-piala minuman dan tekoh-tekoh serta piala atau gelas yang berisi arak (yang diambil) dari sungainya yang mengalir.
[19] Mereka tidak merasa pening kepala dan tidak pula mabuk dengan sebab menikmatinya.
[20] Dan juga (dibawakan kepada mereka) buah-buahan dari jenis-jenis yang mereka pilih,
[21] Serta daging burung dari jenis-jenis yang mereka ingini.
[22] Dan (mereka dilayani) bidadari-bidadari yang cantik parasnya,
[23] Seperti mutiara yang tersimpan dengan sebaik-baiknya.
[24] (Semuanya itu) sebagai balasan bagi (amal-amal baik) yang mereka telah kerjakan.
[25] Mereka tidak akan mendengar dalam Syurga itu perkataan yang sia-sia dan tiada pula sesuatu yang menyebabkan dosa; –
[26] Mereka hanya mendengar ucapan: ” Selamat! Selamat! ” (dari satu kepada yang lain).
[27] Dan puak kanan, – alangkah bahagianya keadaan puak kanan itu?
[28] Mereka bersenang-lenang di antara pohon-pohon bidara yang tidak berduri.
[29] Dan pokok-pokok pisang yang tersusun rapi buahnya,
[30] Dan naungan yang tetap terbentang,
[31] Dan air yang sentiasa mengalir,
[32] Serta buah-buahan yang banyak,
[33] Yang tidak putus-putus dan tidak pula terlarang mendapatnya,
[34] Dan tempat-tempat tidur yang tertinggi keadaannya.
[35] Sesungguhnya Kami telah menciptakan isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa,
[36] Serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh),
[37] Yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya.
[38] (Semuanya itu disediakan) bagi puak kanan;
[39] Iaitu sebilangan besar dari orang-orang yang terdahulu,
[40] Dan sebilangan besar dari orang-orang yang datang kemudian.
[41] Dan puak kiri, – alangkah seksanya keadaan puak kiri itu?
[42] Mereka diseksa dalam angin yang membakar dan air yang menggelegak
[43] Serta naungan dari asap hitam,
[44] Yang tidak sejuk, dan tidak pula memberi kesenangan.
[45] Sesungguhnya mereka sebelum itu dilalaikan oleh kemewahan (dunia, dari mengingati hukum Tuhan).
[46] Dan mereka pula sentiasa melakukan dosa yang besar,
[47] Dan juga mereka selalu berkata: “Adakah sesudah kita mati serta menjadi tanah dan tulang, betulkah kita akan dibangkitkan hidup semula?
[48] “Dan adakah juga datuk nenek kita yang telah lalu, (akan dibangkitkan hidup semula)? “
[49] Katakanlah (kepada mereka): “Sesungguhnya orang-orang yang telah lalu dan orang-orang yang terkemudian,
[50] “Tetap akan dihimpunkan pada masa yang ditentukan – pada hari kiamat yang termaklum.
[51] “Kemudian, sesungguhnya kamu wahai orang-orang yang sesat yang mendustakan (kedatangan hari kiamat),
[52] Tetap akan memakan (pada hari itu) dari sebatang pokok, iaitu pokok zaqqum,
[53] “Maka kamu akan memenuhi perut kamu dari pokok (yang pahit buahnya) itu,
[54] “Selepas itu kamu akan meminum pula dari air panas yang menggelegak,
[55] “Iaitu kamu akan minum seperti unta yang berpenyakit sentiasa dahaga dan tidak puas-puas”.
[56] Inilah (jenis-jenis azab) yang disediakan untuk menyambut mereka pada hari Pembalasan itu.
[57] Kamilah yang telah menciptakan kamu (dari tiada kepada ada – wahai golongan yang ingkar), maka ada baiknya kalau kamu percaya (akan kebangkitan kamu hidup semula pada hari kiamat).
[58] (Mengapa kamu masih berdegil?) Tidakkah kamu memikirkan keadaan air mani yang kamu pancarkan (ke dalam rahim)?
[59] Adakah kamu yang menciptakannya atau Kami yang menciptakannya?
[60] Kamilah yang menentukan (dan menetapkan masa) kematian (tiap-tiap seorang) di antara kamu, dan Kami tidak sekali-kali dapat dikalahkan atau dilemahkan;
[61] (Bahkan Kami berkuasa) menggantikan (kamu dengan) orang-orang yang serupa kamu (tetapi tidak seperti bawaan kamu), dan berkuasa menciptakan kamu dalam bentuk kejadian yang kamu tidak mengetahuinya.
[62] Dan demi sesungguhnya, kamu telah sedia mengetahui tentang ciptaan diri kamu kali pertama, maka ada baiknya kalau kamu mengambil ingatan (bahawa Allah yang telah menciptakan kamu dari tiada kepada ada, berkuasa membangkitkan kamu hidup semula pada hari akhirat kelak).
[63] Maka (mengapa kamu masih berdegil?) Tidakkah kamu melihat apa yang kamu tanam?
[64] Kamukah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya?
[65] Kalau Kami kehendaki, sudah tentu Kami akan jadikan tanaman itu kering hancur (sebelum ia berbuah), maka dengan itu tinggalah kamu dalam keadaan hairan dan menyesal,
[66] (Sambil berkata): “Sesungguhnya kami menanggung kerugian.
[67] “Bahkan kami hampa (dari mendapat sebarang hasil) “
[68] Selain dari itu, tidakkah kamu melihat air yang kamu minum?
[69] Kamukah yang menurunkannya dari awan (sebagai hujan), atau Kami yang menurunkannya?
[70] Kalau Kami kehendaki, Kami akan jadikan dia masin, maka ada baiknya kalau kamu bersyukur.
[71] Akhirnya, tidakkah kamu melihat api yang kamu nyalakan (dengan cara digesek)?
[72] Kamukah yang menumbuhkan pokok kayunya, atau Kami yang menumbuhkannya?
[73] Kami jadikan api (yang tercetus dari kayu basah) itu sebagai peringatan (bagi orang-orang yang lalaikan kebenaran hari akhirat) dan sebagai benda yang memberi kesenangan kepada orang-orang musafir.
[74] Oleh yang demikian – (wahai orang yang lalai) – bertasbihlah dengan memuji nama Tuhanmu Yang Maha Besar (sebagai bersyukur akan nikmat-nikmatNya itu).
[75] Maka Aku bersumpah: Demi tempat-tempat dan masa-masa turunnya bahagian-bahagian Al-Quran, –
[76] Dan sebenarnya sumpah itu adalah sumpah yang besar, kalaulah kamu mengetahuinya, –
[77] Bahawa sesungguhnya (yang dibacakan kepada kamu) itu ialah Al-Quran yang mulia, (yang sentiasa memberi ajaran dan pimpinan),
[78] Yang tersimpan dalam Kitab yang cukup terpelihara,
[79] Yang tidak disentuh melainkan oleh makhluk-makhluk yang diakui bersih suci;
[80] Al-Quran itu diturunkan dari Allah Tuhan sekalian alam.
[81] Patutkah kamu (wahai golongan yang kufur ingkar) bersikap sambilewa terhadap keterangan-keterangan Al-Quran ini?
[82] Dan kamu jadikan sikap kamu mendustakannya (sebagai ganti) bahagian dan nasib kamu (menerima dan bersyukur akan ajarannya)?
[83] Maka alangkah eloknya kalau semasa (roh seseorang dari kamu yang hampir mati) sampai ke kerongkongnya, –
[84] Sedang kamu pada masa itu (berada di sekelilingnya) menyaksikan keadaannya, –
[85] Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,
[86] Maka bukankah elok kalau kamu orang-orang yang tidak dikuasai (dan tidak tunduk kepada kekuasaan Kami), –
[87] Kamu kembalikan roh itu (kepada keadaan sebelumnya) jika betul kamu orang-orang yang benar ?
[88] Kesudahannya: jika ia (yang mati itu) dari orang-orang ” Muqarrabiin “,
[89] Maka (ia akan beroleh) rehat kesenangan, dan rahmat kesegaran, serta Syurga kenikmatan.
[90] Dan jika ia dari puak kanan,
[91] Maka (akan dikatakan kepadanya):” Selamat sejahtera kepadamu, (kerana engkau) dari puak kanan”.
[92] Dan jika ia dari (puak kiri) yang mendustakan (Rasulnya), lagi sesat,
[93] Maka sambutan yang disediakan baginya adalah dari air panas yang menggelegak,
[94] Serta bakaran api neraka.
[95] Sesungguhnya (segala yang disebutkan) itu adalah kebenaran yang diyakini.
[96] Oleh itu, bertasbihlah dengan memuji nama Tuhanmu Yang Maha Besar.

DEDIKASI: PENGURUSAN TERTINGGI KELAB KELUARGA HAJJAH MESAH IBRAHIM (HMI CLUB)

MKR

TUN M MEMBINA SEBUAH RUMAH BARU BUAT UMAT ISLAM MELAYU MALAYSIA

1.    Meraksa bicara pada pasca skala perpecahan umat Islam Melayu terburuk dalam Sejarah, amat memerlukan iltizam yang kuat tatkala kita ...